Saat ini kopi menjadi salah satu gaya hidup dikalangan masyarakat. Khususnya para millenial yang mulai menggandrungi minuman hitam yang satu ini.
Sebagai bahan informasi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia. Data International Coffee Organization (ICO) mencatat konsumsi kopi Indonesia periode 2016/2017 mencapai 4,6 juta kemasan 60 kg/lb (60 kg) berada di urutan ke-6 negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia di bawah Rusia. Sementara konsumsi kopi terbesar di dunia adalah negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa dengan konsumsi lebih dari 42,6 juta lb (60 kg). Hal tersebut diprediksi akan semakin meningkat hingga tahun 2019.
Melihat potensi yang besar tersebut lembaga pemasyarakatan Tenggarong melalui binadik dan giatja menyelenggarakan program kemandirian narapidana. Program ini dilaksanakan di Aula atas lembaga pemasyarakatan Tenggarong dengan menghadirkan instruktur dari Samarinda, Soleh yang juga merupakan seorang barista.
Acara ini diikuti 20 peserta, para warga binaan lembaga pemasyarakatan Tenggarong. Turut hadir kalapas, beserta penanggung jawab teknis acara Kasubsi kegiatan kerja, Zairin Zain, S.Sos dan staf Eko Budi Prasetyo, S.H.
Dalam sambutannya kalapas Tenggarong, Didik Heru Sukoco, Bc.Ip., S.H mengungkapkan bahwasanya kegiatan ini sangat bermanfaat, karena dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan narapidana dapat meningkatkan skill spesifik berkaitan dengan peracikan kopi.
Tak hanya itu saja, lebih lanjut kalapas berkeyakinan bahwasanya jika para peserta mengikuti dan menyimak dengan baik, bukan tidak mungkin para peserta dapat lebih mahir dan sukses dibandingkan instruktur itu sendiri kedepannya.
Dan pada akhirnya kegiatan yang berlangsung selama dua hari kedepan 30-31 Juli 2019 dapat berjalan dengan lancar. Hingga para narapidana dapat bermanfaat setelah menjalani hukumannya. Humas lapas Tenggarong